POS KUPANG.COM
-Proyek swakelola pembangunan SPMN 1 Wotan Ulumado, Desa Wailebe, Kecamatan
Wotan Ulumado, Kabupaten Flores Timur, senilai Rp 22 miliar lebih tahun 2013,
hingga kini belum rampung, namun sebagian pekerjaan sudah mulai rusak.
Niko, warga Wotan
Ulumado, yang menghubungi Pos Kupang, pekan lalu menuturkan, kusen pintu dan
kuda-kuda sudah lapuk. Dia menyebutkan item pekerjaan yang belum selesai
seperti lapangan upacara, talud, jalan masuk ke sekolah dan beberapa item
lainnya. Walau demikian dananya sudah selesai sehingga pekerjaan tidak dapat
dilanjutkan.
Kepala Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga (PPO) Kabupaten Flores Timur, Drs. Bernard Keda
Ama, yang dikonfirmasi via SMS pekan lalu, menjelaskan, hasil konfirmasi dengan
konsultan dari Direktorat AUSAID yang ada di lapangan menjelaskan kusen dan
rangka atap sudah sesuai spek.
"Mohon maaf pak,
saya langsung ke poinnya aja, untuk kusen dan rangka atap sudah sesuai dengan
spek dan Rencana Anggaran Belanja (RAB) yakni kayu kelas II dan saya
menggunakan kayu kelas I lokal," kata konsultan itu kepada Kadis PPO
Flotim.
Lanjut konsultan itu,
untuk talud dari 68 meter kubik over volume menjadi 200-an meter kubik.
"Bagaimana biaya kelebihan taludnya?" tanya konsultan lapangan itu
kepada Kadis PPO Flotim.
Lanjut konsultan itu,
untuk lapangan upacara dan jalan masuk sekolah, dalam RAB tidak ada biayanya.
"Sedangkan item pekerjaan bermasalah, saya dan KP-USB sudah diperingatkan
ke Direktorat di Jakarta oleh tim konsultan AUSAID," kata konsultan
lapangan itu.
Namun Kadis PPO
Flotim, Drs. Bernard Keda Ama mengatakan, informasi dari masyarakat sebagai
bahan masukan bagi pihaknya untuk melakukan pengawasan. Dia berjanji akan
menurunkan tim ke lokasi untuk mengecek keakuratan laporan warga itu. (gem)